#sajak #katapujangga



 

Ku hamparkan pandangan,  

Ku labuhkan rua jiwa,

Ku palitkan secangkir kenangan,

Adakah sama seperti mereka?

Adakah mereka merasa merdeka?

Yang beradu nan rela terkulai layu,

Yang meninggalkan secorak rindu,

Demi aman dan sejahtera,

Demi dendangan; 

"Merdeka! Merdeka! Merdeka!"

 

Hatta,

Fitrah dan lumrah sesuatu bangsa,

Yang seringkali alpa,

Sejarah yang terpahat dengan mata pena,

Hanya tersarut di balik lembayung duka,

31 Ogos kian tiba,

1957 keramat di sukma,

Tapi apalah erti Merdeka,

Andai desak hati kosong tanpa makna.

 

Malaysia,

Merdekanya atas ikhtiar Onn Jaafar,

Digarap dan disisip rapi dasar,

1950 keramat Mohamed bin Hamzah,

Merah, putih, kuning dan biru disusun dan dilakar,

Turunnya Union Jack satu iktibar,

Agar Jalur Gemilang dapat dikibar!!

 

Tunku Abdul Rahman dan Tun Abdul Razak

penerus legasi,

Rundingan dan kata sepakat dikecapi,

Jasa pejuang subur disanubari,

Kekallah Merdeka hingga kesaat ini!

 

Sayangnya kita lena,

Gugurnya Dato’ Bahaman,

Dato’ Maharaja Lela, Mat kilau,

Dan seperjuangan yang lainnya,

Hanyalah sia-sia!!

Kita kian dijajah tanpa senjata,

Kita dirasuk nafsu, dirosak minda,

Tanpa kita sedar,

Kita tidak punya apa-apa!!

 

Sedarlah,

Apalah erti Merdeka,

Tanpa pengisian pengorbanan mereka!

Nukilan ini sekadar pujangga,

Menjadi tanggungjawab setiap insan,

Memahat makna patriotisma,

Agar bila tibanya Merdeka,

Tibanya penuh makna!

"Merdeka!"

"Merdeka!"

"Merdeka!"


Sajak: Nukilan Merdeka  

Penulis: Aizat Mohammad 

 

 

Comments